PENGUKURAN KINERJA K3 / INDICATOR KINERJA
Tujuan Pengukuran Kinerja K3
Merupakan mandatori baik yang diatur oleh Pemerintah maupun Perusahaan. (OSHA mewajibkan pengukuran ini, OSHA recordable injuries)
Pengukuran Kinerja K3 adalah untuk menyiapkan sistem pencatatan yang benar, sehingga Manajemen dapat memperbaiki kinerja K3 Perusahaan dengan cara yang sistematik, sekaligus mengukur keberhasilannya
Pengukuran Kinerja K3
Lagging or Trailing or Downstream Indicators of OSH Performance
Leading or Upstream Indicators of OSH Performance.
Klasifikasi Kecederaan – Secara Umum
FAT (Fatality)
LTI (Lost Time Injury)
RWDC (Restricted Work Activities)
MTC (Medical Treatment Case)
FA (First Aid)
Baca Juga: MANAJEMEN RISIKO K3
Tingkat Kekerapan Cedera (Injury Frequency Rate)
Jumlah cedera per dua ratus jam kerja pekerja (Ref. OHSA Log300*)
Jml kasus kecederaan x 200.000 Jumlah jam kerja
Jumlah cedera per satu jam kerja pekerja (Ref. ANSI Z.16.5-1988 **)
Jml kasus kecederaan x 1.000.000 Jumlah jam kerja
Tingkat Keparahan Cedera (Injury Severity Rate)
Jumlah hari kerja hilang 200.000 atau 1.0000 jam kerja pekerja.
Jml hari hilang x 200.000 (atau 1.000.000) Jumlah jam kerja
Fatality-Kematian (FAT)
Fatality - kematian atau kejadian fatal lain yang disebabkan oleh cedera akibat kerja.
Cedera Yang Mengakibatkan
Cacat/ Lumpuh (Disabling injury)
Baca Juga : JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)
Adalah satu macam kasus dari Lost Time Injury (LTI) yang mengakibatkan cacat/ lumpuh sehingga seorang pekerja tidak dapat bekerja satu atau lebih hari kerja.
Jenis cedera ini yaitu:
Cacat Permanen total (Permanent Total Disability)
Yaitu satu macam kasus dari Lost Time Injury (LTI) selain kematian yang menyebabkan kehilangan (kehilangan total fungsi/ lumpuh total) dari anggota tubuh.
Cacat Permanen Sebagian (Permanent Partial Disability)
Yaitu satu macam kasus dari Lost Time Injury (LTI) selain kematian atau cacat total yang mengakibatkan kehilangan atau hilangnya fungsi dari bagian dari suatu anggota tubuh.
Cacat Total Sementara (Temporary Total Disability)
Yaitu satu macam kasus dari Lost Time Injury (LTI) yang tidak mengakibatkan kematian atau cacat permanen namun tidak mampu bekerja selama satu atau lebih hari kerja (sebagian organisasi menyebutnya Days Away from Work Case)
Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (MTC) – Medical Treatment Case)
Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (MTC – Medical Treatment Case) termasuk semua cedera yang memerlukan perawatan medis oleh Perawat/Dokter
Kasus Pembatasan Kerja (RWDC - Restricted Work Day Case)
Kasus Pembatasan Kerja (RWDC - Restricted Work Day Case) - kasus dimana, karena cedera, (1) pekerja ditugaskan ke pekerjaan lain untuk sementara, atau (2) pekerja bekerja dengan jangka waktu yang lebih singkat, atau (3) pekerja bekerja pada pekerjaan semula namun tidak melakukan semua tugas dalam pekerjaan tersebut.
Cedera Yang Memerlukan P3K (FA)
Semua cedera yang menyebabkan goresan, teriris, terbakar dan hal-hal lain yang tidak memerlukan perawatan medis yang serius.
RECORD KEEPING OF LEADING INDICATORS
Positive Performance Measure (PPM)
Adalah suatu pengukuran yang proaktif (leading indicator) mengarah pada aktivitas yang diperlukan untuk pengendalian kerugian dan kerusakan. Hal ini merupakan pengukuran upstream process dari pada hasil pengukuran downstream.
Thank You.....
Jumat, 11 Oktober 2019
PENGUKURAN KINERJA K3 / INDICATOR KINERJA
Tags
# K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
Share This
About andyusuf
K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
Marcadores:
K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tentang Penulis
Terima Kasih karna sudah mengunjungi situs ini, jika terdapat kekurangan atau kesalahan dari apa yang sudah saya tulis silahkan teman-teman untuk menambahkan atau jika ada yang bertanya silahkan melalui kolom komentar atau contact us, dan jika postingan ini bermanfaat silahkan dishare melalui link di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar