Baca Juga: Pengenalan Pengolahan Citra Digital
Baca Juga: Pengantar Pengolahan Citra Digital
Baca Juga: Operasi Piksel dan Histogram
Yang akan dibahas pada materi ini adalah:
1. Representasi Citra Digital
Sistem koordinat citra berukuran M x N
(M baris & N kolom)
Dengan sistem koordinat yang mengikuti asas pemindaian pada layar TV standar itu, sebuah piksel mempunyai koordinat berupa (x,y).
Dalam hal ini :
- X menyatakan posisi kolom ;
- Y menyatakan posisi baris ;
- piksel pojok kiri-atas mempunyai koordinat (0,0) dan piksel pada pojok kanan-bawah mempunyai koordinat (N-1, M-1).
Catatan :
Dengan menggunakan notasi pada Octave dan MATLAB, citra dinyatakan dengan f(y, x)Gambar citra dan nilai penyusun piksel
Gambar Notasi piksel dalam citra
2. Kuantisasi Citra
Gambar perbandingan isyarat analog dan isyarat digital
Pada isyarat digital, nilai intensitas citra dibuat diskret atau terkuantisasi dalam jumlah nilai bulat. Citra digital akan lebih baik, apabila ukuran piksel diperkecil atau jumlah piksel diperbanyak.
Bagaimana kalau gambar mengandung unsur warna (tidak sekedar hitam putih)? Prinsipnya sama saja, tetapi sebagai pengecualian warna hitam diberikan tiga unsur warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (H = green), dan biru (B = blue). Seperti halnya pada citra monokrom (hitam-putih) standar, dengan variasi intesitas dari 0 hingga 255, pada citra berwarna terdapat 16.777.216 variasi warna apabila setiap komponen R, G, dan B mengandung 256 aras intensitas. Namun, kepekaan mata manusia untuk membedakan macam warna yang sangat terbatas, yakni jauh dibawah enam belas juta lebih tersebut.
Tabel jangkauan nilai pada citra keabuan
Tabel jangkauan nilai pada citra berwarna
Dalam pengolahan citra, kuantisasi aras intensitas menentukan kecermatan hasilnya. Dalam praktik, jumlah aras intensitas piksel dapat dinyatakan dengan kurang dari 8 bit.
Contoh pada gambar dibawah menunjukan citra dikuantisasi dengan menggunakan 8,5,4,3,2, dan 1 bit.
Pada kuantisasi dengan 1 bit, jumlah level sebanyak 2(dua pangkat satu). Oleh karna itu, warna yang muncul berupa hitam dan putih saja. Perlu diketahui, penurunan jumlah aras pada tingkat tertentu membuat mata manusia masih bisa menerima citra dengan baik.
3. Kualitas Citra
Gambar efek resolusi berdasar jumlah piksel pada citra ketika gambar disajikan dengan ukuran yang sama
Terlihat bahwa pada resolusi tertentu citra menjadi kabur kalau dinyatakan dengan jumlah piksel yang makin sedikit.
Resolusi spasial ditentukan oleh jumlah piksel per satuan panjang. Istilah seperti dpi (dot per inch) menyatakan jumlah piksel per inci. Misalnya, citra 300 dpi menyatakan bahwa citra akan di cetak dengan jumlah piksel sebanyak 300 sepanjang satu inci. Berdasarkan hal itu, maka citra dengan resolusi ruang spasial sebesar 300 dpi dicetak dikertas dengan ukuran lebih kecil daripada yang mempunyai resolusi ruang sebesar 150 dpi, meskipun kedua gambar memiliki resolusi piksel yang sama.
4. Membaca Citra
Bentuk pemanggilannya :
Img = imread (nama_file_citra)
Dalam hal ini, nama_file_citra menyatakan nama file citra yang hendak dibaca dan Img menyatakan larik (array) yang menampung data citra yang dibaca. Perlu diketahui, format-format gambar yang bisa dibaca oleh imread ditujukan pada tabel dibawah ini :
Tabel daftar format file gambar yang bisa dibaca oleh imread
Dan
Catatan :
Contoh digunakan untuk membaca filecitra bernama mandrill.png yang terdapat pada folder C:\Image.
>>Img = imread(’C:\Image\mandrill.png’);
>>
>>
Catatan :
5. Mengetahui Ukuran Citra
>>Ukuran = size(Img)
Ukuran =
512 512
>>
Dengan cara seperti itu, terlihat bahwa Img berisi 512 kolom piksel.
Untuk mendapatkan jumlah baris dan kolom secara tersendiri, perlu diberikan perintah sebagai berikut :
>> jum_baris = Ukuran(1);
>> jum_kolom = Ukuran(2);
>>
Angka 1 dan 2 pada ukuran menyatakan indeks. Dengan cara seperti itu, jum_baris berisi jumlah baris pada larik Img dan jum_kolom berisi jumlah kolom pada larik Img.
Sebagai alternatif, dapat ditulis perintah seperti berikut:
>> [jum_baris, jum_kolom] = size(Img);
Dengan cara seperti itu, jum_baris nerisi jumlah baris pada larikImg dan jum_kolom berisi jumlah kolom pada larikImg.
6. Mengenal Jenis Citra
1. Citra Berwarna
Citra berwarna atau bisa dinamakan citra RGB, merupakan jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk komponen R (merah), G (hijau), dan B (biru). Setiap komponen warna menggunakan 8 bit (nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255). Dengan demikian, kemungkinan warna yang akan disajikan mencapai 255 x 255 x 255 atau 16.581.375 warna. Berikut dibawah tabel menunjukkan contoh warna dan nilai R,G, dan B.
Tabel warna dan nilai penyusun warna
Ruang RGB dalam ruang berdimensi tiga
Gambar citra berwarna dan representasi warnanya, setiap piksel dinyatakan dengan nilai R, G, dan B
Catatan :
Citra berwarna pun dibaca melalui imread.contoh :
>> Kota = imread('C:\Image\innsbruckcity.png');
Nah sekarang dapat dicoba untuk mengenakan size pada kota :
>>size(Kota)
ans =
747 500 3
>>
Hasilnya menunjukkan bahwa kota berupa larik berdimensi tiga, dengan dimensi ketiga berisi tiga buah nilai. Hal inilah yang membedakan dengan citra berskala keabuan. Secara umum, larik hasil pembacaan citra berwarna dapat digambarkan seperti berikut.
Gambar hasil pembacaan citra berwarna
Dimensi ketiga menyatakan komponen R, G, B Indeks pertama menyatakan komponen R, indeks kedua menyatakan komponen G, dan indeks ketiga menyataka komponen B.
Berikut adalah cara untuk mendapatkan komponen R, G, dan B pada larik kota didepan :
>> R = Kota(:,:,1);
>> G = Kota(:,:,2);
>> B = Kota(:,:,3);
>> G = Kota(:,:,2);
>> B = Kota(:,:,3);
Untuk menampilkan gambar, imshow bisa digunakan seperti kalau mau menampilkan gambar berskala keabuan. Contoh :
>>figure(1);
>>imshow(Kota);
>>imshow(Kota);
Hasilnya seperti berikut :
2. Citra Berskala Keabuan
Sesuai dengan nama yang melekat, citra jenis ini mengenai gradasi warna hitam dan putih, yang tentu saja menghasilkan efek warna abu-abu. Pada jenis gambar ini, warna dinyatakan dengan intensitas. Dalam hal ini, intensitas berkisar antara 0 sampai dengan 255. Nilai 0 menyatakan hitam dan 255 menyatakan putih.
Contoh citra berskala keabuan juga bisa dilihat dari konversi citra yang mengubah citra berwarna menajadi citra keabuan atau sebaliknya.
3. Citra Biner
Citra biner adalah citra dengan setiap piksel hanya dinyatakan dengan sebuah nilai dari dua buah kemungkinan (yaitu nilai 0 dan 1). Nilai 0 menyatakan warna hitam dan 1 menyatakan warna putih. Citra jenis ini banyak dipakai dalam pemrosesan citra, misalnya untuk kepentingan memproleh tepi bentuk suatu objek. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah berikut : bagian kiri menyatakan citra beraras keabuan, sedangkan bagian kanan adalah hasil konversi kecitra biner.
Gambar citra dikanan menyatakan bentuk citra dikiri dengan mengabaikan komposisi warna
Contoh cara membaca dan menampilakn biner.
>>Img = imread('c:\Image\daun_bin.png');
>>imshow(Img);
>>
>>imshow(Img);
>>
Hasilnya seperti berikut.
7. Mengonversi Jenis Citra
Bagaimana cara mengubah citra berwarna kedalam citra berskala keabuan?
Secara umum citra berwarna dapat dikonversikan kecitra berskala keabuan melalui rumus :
Dengan R menyatakan nilai komponen merah, G menyatakan nilai komponen hijau, dan B menyatakan nilai komponen biru. Misalnya sebuah piksel mempunyai komponen R,G dan B sebagai berikut :
R = 50
G = 70
B = 61
Jika a, b, dan c pada persamaan dibuat sama akan diperoleh hasil seperti berikut :
I = (50 + 70 + 60) / 3 = 60
Salah satu contoh rumus yang biasa dipakai untuk mengubah ke skala keabuan yaitu
Contoh menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berwarna kecitra biner.
>>Img = imread('C:\Image\innsbruckcity.png');
>> Abu=uint8(0.2989 * double(Img(:,:,1)) + ...
0.5870*double(Img(:,:,2)) + ...
0.1141 * double(Img(:,:,3)));
>>imshow(Abu);
Catatan :
Hasilnya sebagai berikut.
Bagaimana halnya kalau dikehendaki untuk mengonversikan citra berskala keabuan ke citra biner? Strategi yang dipakai yaitu dengan menerapkan suatu nilai yang dikenal dengan nilai ambang (threshold). Nilai tersebut dipakai untuik menentukan suatu intensitas akan dikonversikan menjadi 0 atau menjadi 1. Secara matematis, konversi dinyatakan dengan rumus :
Contoh berikut menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berskala keabuan ke dalam citra biner.
% KEBINER Digunakan untuk mengonversi fileContoh berikut menunjukkan cara melakukan konversi dari citra berskala keabuan ke dalam citra biner.
% daun_gray.png ke citra biner
Img = imread('c:\image\andri.jpg');
[tinggi, lebar] = size(Img);
ambang = 210; % Nilai ini bisa diubah-ubah
biner = zeros(tinggi, lebar);
for baris=1 : tinggi
for kolom=1 : lebar
if Img(baris, kolom) >= ambang
Biner(baris, kolom) = 0;
else
Biner(baris, kolom) = 1;
end
end
end
imshow(Biner);
Sebelum mencoba program di atas, akan dibahas dulu kode yang mendasari program. Tanda % mengawali komentar.Semua tulisan dimulai dari tanda tersebut hingga akhir baris tidak dianggap sebagai perintah, melainkan sebagai penjelas bagi pembaca program. Kode
Img= imread('c:\Image\daun_gray.png');
Merupakan perintah untuk membaca citra daun_gray.png. Hasilnya disimpan diImg. Lalu,
[tinggi, lebar] = size(Img);
Berguna untuk mendapatkan lebar dan tinggi citra.
Pernyataan
for baris=1 : tinggi
for kolom=1 : lebar
ifImg(baris, kolom) >= ambang
Biner(baris, kolom) = 0;
else
Biner(baris, kolom) = 1;
end
end
end
Menangani penentuan nilai 0 atau 1 pada citra biner untuk semua piksel dalam citra (ditangani dengan dua buah for). Penentuan dilakukan melalui pernyataan if. Dalam hal ini,
Img(baris, kolom)
Menyatakan nilai intensitas piksel pada (baris, kolom).
Setelah
for baris=1 : tinggi
Berakhir, maka Biner berisi citra biner. Selanjutnya, citra ditampilkan melalui
imshow(Biner);
Untuk menjalankan program di depan, berikan perintah
>>kebiner;
Hasilnya seperti berikut.
Gambar hasil konversi daun_grey.png ke bentuk biner
Gambar tersebut diatas memperlihatkan berbagai bentuk hasil konversi citra dengan menggunakan berbagai nilai ambang.Gambar hasil konversi ke citra biner dengan berbagai nilai ambang
Contoh-contoh yang telah dibahas memberikan gambaran tentang cara mewujudkan sendiri konversi antarjenis citra. Hal tersebut tentu saja penting untuk dipahami agar memudahkan di dalam mewujudkan sendiri penulisan program seandainya menggunakan bahasa pemrograman yang lain.Namun, sebagai penambah wawasan, sesungguhnya Octave menyediakan beberapa fungsi untuk kepentingan konversi citra. Tabel dibawah ini memperlihatkan dua fungsi penting yang terkait dengan konversi citra.
Tabel fungsi yang disediakan Octave untuk kepentingan konversi ke aras keabuan
Agar terbiasa dengan kedua fungsi tersebut, berikut disajikan contoh penggunaanya.
Contoh pertama :
>>Img= imread('C:\Image\daun_gray.png');
>> BW = im2bw(Img, 0.6);
>>imshow(BW);
>> BW = im2bw(Img, 0.6);
>>imshow(BW);
Hasilnya seperti berikut.
Gambar hasil pembentukan citra biner melalui im2bw
Adapun contoh pemakaian rgb2gray :
>> RGB = imread('C:\Image\innsbruckcity.png');
>> Abu = rgb2gray(RGB);
>>imshow(Abu);
>> Abu = rgb2gray(RGB);
>>imshow(Abu);
Hasilnya seperti berikut :
Gambar hasil pembentukan citra berskala keabuan melalui rgb2gray
8. Menyimpan Citra
imwrite(A, nama_file)
A dapat berupa larik dua dimensi (citra berskala keabuan) ataupunlarik berdimensi tiga (citra RGB).
Contoh:
>>Img = imread('C:\Image\daun_gray.png');
>>X = 255 – Img;
>>imwrite(X, ’negatif_daun.png’);
X = 255 – Img;
Digunakan untuk memperoleh citra negatif dari citra daun_gray.png. Setelah imwrite dieksekusi,akan terbentuk negatif_daun.png pada folder kerja. Hasilnya diperlihatkan pada Gambar dibawah ini:
Gambar hasil penyimpanan citra negatif_daun.png
Itulah pembahasan mengenai pengenalan dasar citra yang telah dibahas di atas, setelah kita selesai membahas beberapa faktor-faktor dari dasar-dasar citra diatas tersebut, maka kita akan masuk pada langkah atau pembahasan berikutnya yaitu "OPERASI PIKSEL PADA HISTOGRAM" untuk masuk pada pembahasan ini silahkan klik link dibawah ini.
Terimakasih dan Semangat Belajar
Casino Game For Sale by Hoyle - Filmfile Europe
BalasHapus› casino-games gri-go.com › 출장샵 casino-games › casino-games › casino-games Casino Game for sale by Hoyle on Filmfile Europe. Free nba매니아 shipping for worrione most countries, no download required. Check the deals we have.